Badai Seorang Anak
Di rumah sunyi, bayang-bayang merintih,
Anak di bawah langit gelap tak berpijar,
Di peraduan angan, keadilan tak hinggap,
Terpenjara di bingkai kaca tak terlihat.
Bandingan tanpa cermin, bayangan semu,
Seperti daun yang layu, terinjak oleh angin,
Kata-kata berputar, membentuk lingkaran pedih,
Hatinya yang rapuh, remuk dalam getar yang mengikis.
Mawar tanpa duri, dijadikan patokan tanpa dasar,
Hatinya dipahat, menjadi patung yang tak bernyawa,
Di setiap tawa yang tak bermakna, terdengar getir,
Cermin retak, mencerminkan jiwa yang terkoyak.
Di malam tanpa bintang, ia berdiam di sudut kelam,
Merangkai mimpi dari reruntuhan mental yang hancur,
Di dalam dirinya, badai tak kunjung berhenti,
Namun di ufuk, ada harapan tak terlihat, menanti fajar.
Di balik layar yang robek, ada kebenaran tersembunyi,
Di antara abu, bunga harapan mungkin tumbuh,
Walau tak terlihat, akar kekuatan tetap menghunjam,
Menunggu hari di mana ia menemukan cahaya yang hilang.
Komentar