A Clown Girl : Jeruji Besi

 



 " Sial! " 


Suara hati ku yang berteriak meminta tolong. Tolong, keluarkan ku dari jeruji besi di dalam penjara ini. Sepertinya aku sudah jatuh begitu dalam, hingga kaki ku tidak sanggup berdiri dan jemari-jemari yang letih mencari rongga-rongga jalan keluar. 


Salah apakah aku? Dimanakah letak kesalahan itu, hingga aku harus tergelincir di dalam sebuah kata yang mematikan. Mereka semua mendambakan kata itu dan sangat senang ketika kata itu timbul di dalam benak hati. Tetapi, tanpa pernah ku sadari kata itulah yang sekarang menyulitkanku. 


Sebuah kata cinta yang menjadi kalimat dengan puisi berjudul "Aku mencintaimu". Puisi dengan bait-bait yang indah serta alunan lagu yang terdengar syahdu, semua itu aku suka. Tapi, semakin dalam ku terjun dan semakin perih luka yang timbul. 


Bagaimana bisa aku bertahan sampai sekarang? Di balik jeruji besi yang tertanam di bawah tanah. Aku memberi kamu sebuah cinta, tanpa ku sadari kamu tidak membalasnya. 


Sungguh bodoh nasib gadis seperti ku. Setelah lamanya waktu yang ku habiskan bersamanya. Kamu ternyata adalah jodoh orang lain. Lantas, mengapa kamu selalu datang padaku? 


Ya, aku teringat sesuatu. Kamu datang kepada ku, yang kamu pandang gadis dengan kostum badut yang lucu. Kamu berjalan letih dengan pikiran yang kacau. Saat itu, aku hanyalah gadis yang menghiburmu dalam segala lelahmu. 


"Terima kasih ya, teman." ujar mu. 


Kamu selalu berterimakasih setelah ku selesai membuatmu tertawa kembali. Bukankah ini sungguh menyakitkan?. Kita hanyalah dua insan yang berteman lama dan mempunyai hati. Hanya saja yang berbeda adalah hati ku mencintaimu dan hati mu mencintainya. Perempuan yang namanya selalu kamu sebut di dalam cerita cinta mu. 


"Iya sama-sama, Mark." 


Aku melihat senyumannya seperti bulan sabit. Wajah yang bercahaya seperti adanya pantulan sinar matahari di malam hari. Kamu tertawa dan bercerita tentangnya lagi. Saat itu, aku hanya terdiam dan berekspresi seolah aku mendengarkan. 


Hey kamu, tolong mengertilah perasaan ku yang remuk seperti kerupuk yang terjatuh di bawah aspal abu-abu kemudian terinjak oleh sepatu berukuran besar. Ya, begitulah perasaan ku saat ini. Begitu sakit dan perih. 


"Teman, gue pergi dulu ya. Ada janji sama..." 


"Sama Bella maksud lu?!" 


"Nada suara lu kenapa begitu, teman?" 


" Teman? Nama gue AYLONA! Jadi cukup panggil gue teman. Teman yang hanya lu jadikan badut saat lu sedih. Apa pernah lu tanya dan mengerti tentang semua cinta yang gue kasih ke lu? Cinta yang buat gue sakit seperti ini. Gue cape jadi badut lu Mark, berpura-pura mendengarkan cerita lu. Tapi, lu selalu sebut nama Bella di setiap curhatan lu. Apa lu pernah sedikit mengerti atau cari tau tentang isi hati gue ke lu?!" 


"Ay, lu teman gue. Harusnya dalam pertemanan gak boleh ada cinta. Lu juga tau Ay gue milik Bella."


" Dalam pertemanan cewek dan cowok pasti ada perasaan cinta. Gue udah terlanjur hanyut dalam derasnya cinta yang buat gue buta selama ini. "


" Ay, tolong lu mengerti keadaan ini dan tolong jangan akhiri pertemanan ini. Karena cuma lu yang bisa buat gue ketawa. Lu teman gue, Ay. "


" Gue gak bisa terus-terusan jadi badut lu. Ketika lu sedih lu ke gue, tapi setelah luka lu hilang lu pergi ke bella. Mark, gue manusia yang punya satu hati. Sebuah hati yang gue kasih ke lu tanpa adanya balasan. Kini hati gue udah hancur dengan kata pertemanan. Mulai sekarang gue bukan teman lu dan bukan badut peliharaan lu lagi. "


" Aylona jangan bicara begitu "


" Gue hidup bukan untuk jadi badut "


Dan semenjak saat itulah jeruji besi perlahan terbuka. Kedua kaki ku bergerak mencari arah keluar. Tangan-tangan kecil ku meraba-raba ke setiap besi yang dulunya ku tancapkan. Aku mencari jalan keluarnya. Tetapi, hati ini mungkin belum sembuh pulih.


Dengan semangat ku untuk terus berjalan, bangkit keluar dari ruangan yang gelap. Akhirnya ku temukan sebuah cahaya yang terangnya seperti matahari. Aku berlari ke arah cahaya tersebut. Melihat dunia baru dan enggan menengok ke belakang.


Aku meninggalkan masa lalu ku. Aku mulai menikmati hal baru di dunia ku sekarang ini. Ku jadikan lembaran kemarin sebagai pelajaran dan membuka lembaran baru dengan tinta berwarna-warni. Dunia teralu indah untuk kita yang bersedih hanya karena kata cinta.



Hai semua, Nantikan kelanjutan dari Cerita Pendek A CLOWN GIRL : Jeruji Besi ya, thankyou ๐Ÿค


Komentar

Anonim mengatakan…
Greget bat klo ada cerita friend zone gini wkwkwk, tokoh aylona gk salah sma perasaannya dan tokoh mark jg gk salah, aplgi tokoh bella yg gk tau apa" mlhn ky dibayangan lebih berat jd bella, mark nya klo ada something harusnya omongin ke bella bkn ke cwe lain (aylona) dan harus nya aylona jg tau diri si harus jg jarak sama mark yg udh milik org lain walau itu emg sahabat nya tpi girl support girl itu number one dengan jaga jarak jg dia jd bisa ngebatessin perasaan nya lg๐Ÿ’–
TIFFANY VANESSIA mengatakan…
Terima kasih ๐Ÿ™๐Ÿป☺
Betul, jadi kalau begini tuh yang sakit semuanya. Aylona bingung si mau maju salah mundur juga sakit ๐Ÿ˜”๐Ÿ˜”.
TIFFANY VANESSIA mengatakan…
๐Ÿฅบ๐Ÿฅบ pasti sulit banget ituu, semangat kak๐Ÿค๐Ÿ™๐Ÿป

Postingan populer